Bahaya Limbah Tekstil
Pewarna tekstil merupakan polutan air terbesar kedua di dunia, mengandung zat-zat sisa pewarna kimia sintetis yang berbahaya. Industri tekstil yang didominasi oleh limbah cair dapat menyebabkan pencemaran air apabila limbahnya tidak dikelola dan dibuang sesuai dengan prosedur yang benar.
Teks tersebut membahas tentang limbah industri tekstil, termasuk pengertian, sumber, jenis, karakteristik, dan metode pengolahannya. Limbah industri tekstil dihasilkan dari proses produksi tekstil dan dapat berupa cairan, padat, atau gas yang dapat mencemari lingkungan. Metode pengolahan limbah tekstil perlu dilakukan sebelum dibuang.
%PDF-1.7
%µµµµ
1 0 obj
<>/Metadata 565 0 R/ViewerPreferences 566 0 R>>
endobj
2 0 obj
<>
endobj
3 0 obj
<>/ExtGState<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.25 842] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>>
endobj
4 0 obj
<>
stream
xœ½=ks·‘ßU¥ÿ°îÃNŠ\€Á<®R©²l�زå“r©ÄÎR\‘ôR³“³ý¡»ñhÌ ³Ë%ö\–´3x5ýB£Ñ³øâÍâ�üâõW¯¾^ÔúÓâÅ×_-þùüY½ªá¿¾ïõBz%õ¢oäb»~þì¯XÜ>öâÝóg_ü—XˆfñîÃógÂÔ«æQÈU]§WC·x÷ÑTúæm·¸¼7}..ñ©·Oß<öóòMÕ._þP‰zùÍ�ßW§Íò˪_~[�
�¿~0Õ©^~½‚¿^WÝòE5PES¦–ïªÓ~ùò»·øï+_Û}]5qG®i¨üë+¿¢¦BÒ/h¯üÁ´{ùÖUø²úÇâÝŸŸ?{i°ðÓóg�ØŒ0ÖôjÕDCDYü,ÈÔ[¼|ýÕbÁÖV<~måR9t«V-:ݤ<¤²¤R®Ä¢SM
¥oÌJ®
…µËÏ•l—[óxd´0¤ø7ó^,?™WWæɼ–Íò–~Q…·×Õé@
ñÝiÐ,/MÉeå_Ááô1™‹êÔJèÜdJa]Y¬èÛ¥M«NÔ+¹Ð²úÍJv{ùð‡DÍã—MM¦*ë•0fdÈñfª- v’ig¦fÉ&i&¼R½«Ò˜£
“ÎÛÇc¡™¯µ_M¹ìK ¿óê´]Þ®©n�4<ƒÇÍÁ7@‰aÕç xÊ2ì]™a´+ z±ªM]-ôªÕG#¬þ õYǨoÒ(nèâÔ0ÇâÝûŸ—buðZëñ€
qAjÀÃ0“™èŒ.7ÎÐÿk ìÛøy]=ÜÀ›|¸-‰�b¥÷œñd�‡ƒ¨1�
Ðû ^œ†þl”J½¼Fí³Y€J’õò#ª¦õöÁ(§;äú~¹±È1aµ¦[þÛüÛcá:PË{l/¢z›õ¹éèÁ¼¶(ï—¿™"…¿ÎP=’n;œ&3wÔ݉ÄÌ_!´#Bô©Òô´¦:ÎÈŽSCྱ%J’Të*œ,±B(LvƒeÚLkZ^~Å_×VÙÛN² #j¾ÞÜ“î7H¹¦1W¶·éªU²;æô ªaŒ:ÄDÀÏæ!< ;‹05ZW(yS�$mïi†–dˆ¬h>®'|¾¼·äRl’²V«^å&yZr nU÷¹�^ õ�'ÙÛùÿÅ
PENDAHULUANDunia sedang dilandan masalah lingkungan yang sangat memprihatinkan. Dimana salah satu dampak yang diberikan adalah menurunnya atau berkurangnya kualitas air bersih karena banyak sumber air atau aliran air yang tercemar oleh limbah, baik itu limbah domestic maupun limbah industry (Rahman, et al., 2018).
Salah satu sumber masalah pencemaran lingkungan yaitu limbah industry yang pembuangannya dan pengolahannya kurang diperhatikan (Rahmat, et al., 2018). Salah satu industry yang cukup berpengaruh dalam pencemaran lingkungan yaitu industry tekstil. Industri tekstil di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan yang sangat pesat, terlebih lagi di Indonesia terkenal dengan beberapa kain khas seperti batik, songket, dan lain sebagainya. Selain kain-kain tradisional, industry tekstil di Indonesia juga sangat marak, setidaknya ada 1.230.988 perusahaan yang menekuni industry tekstil baik itu rumahan maupun yang perusahaan (Febi & Arini, 2021).
Sebagai negara berkembang, Indonesia bergantung pada sektor industri. Industri tekstil merupakan salah satu industri yang bergantung padanya. Selama beroperasinya industri tekstil, pasti akan timbul limbah. Limbah tekstil adalah limbah yang dihasilkan selama operasi kanji, pemisahan pati, pemutihan, pemasakan, alkalizing, pencelupan, pencetakan dan finishing industri tekstil. Bukan rahasia lagi bahwa suatu industri pasti menghasilkan limbah. Sebagian besar limbah ini seringkali dapat menyebabkan kerusakan lingkungan sekitar. Begitu pula dengan industri tekstil. Limbah dari industri tekstil sendiri meliputi limbah cair dan limbah padat.
Air limbah yang muncul karena adanya prosses produksi pada industry tekstil merupakan salah satu limbah yang paling berpolusi jika dibandingkan dengan beberapa sektor industry lainnya seperti cat, kertas, dan farmasi (Guntur & Erina, 2019). Tujuan pengelolaan sampah adalah untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan agar tidak mencemari lingkungan. Limbah padat dan cair perlu untuk dilakukan pemanfaatan kembali guna untuk mengurangi pendapatan limbah. Limbah padat dapat lebih bermanfaat daripada limbah cair karena limbah cair sudah mengandung campuran bahan kimia
A. Limbah Industri TekstilLimbah merupakan sebuah hasil bahan buangan dari hasil produksi yang berupa zat sisa dari proses kegiatan manusia (Amiroh & Arini, 2019). Salah satu faktor yang membuat lingkungan tercemar di berbagai negara adalah adanya limbah yang dihasilkan oleh aktivitas industry. Banyaknya jenis limbah pada masa sekarang, hal ini perlu menjadi konsentrasi para pengusaha, perusahaan, dan penggiat industry untuk mampu memberikan pengolahan limbah yang maksimal dengan cara mendaur ulang sehingga mmpunyai nilai tersendiri (Amiroh & Arini, 2019). Jika dilihat dari sifatnya limbah dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Limbah OrganikLimbah yang dihasilkan dari makhluk hidup dan sifatnya mudah terurai, seperti sisak makanan dan lain sebagainya.
2. Limbah AnorganikLimbah yang sifatnya sulit atau bahkan tidak bisa terurai seperti kaleng, kaca, dan plastic.Sedangkan jika dilihat dari segi bentuknya, limbah dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Limbah Gas2. Limbah Padat3. Limbah Cair
Salah satu limbah yang cukup berperan besar dalam tercemarnya lingkungan yaitu limbah dari industry tekstil. Dalam buku "Introduction To Textie Fiber" kata Textile berarti tenun, tenunan, atau ditenun dalam bahasa prancis (Citra & Hasna, 2021). Limbah tekstil sendiri merupakan hasil dari sisa produksi tekstil yang dapat memberikan dampak negative dan mampu di olah lagi dengan daur ulang (Amiroh & Arini, 2019). Industry tekstil selalu ada di setiap negara karena hasil produknya berupa pakaian atau kebutuhan sandang lainnya yang menjadi kebutuhan pokok manusia (Hindrywati, 2020). Pemanfaatan dan pengolahan limbah tekstil penting untuk dilakukan karena limbah tekstil bisa dimanfaatkan hingga bernilai kembali dan limbah industry tekstil juga mampu berpotensi menjadi pencemar utama lingkungan jika tidak diolah (Findia & Arumsari, 2019).
Limbah dari industry tekstil yang cukup berbahaya adalah limbah yang berupa cairan. Limbah cair dari industry tekstil mengandung beberapa zat berbahaya bagi lingkungan salah satunya yaitu pewarna tekstil. Pewarna tekstil yang zat kimianya tersusun dari senyawa turunan benzzenanya yaitu senyawa azo, senyawa ini sangat sulit untuk terurai. Jika senyawa ini terdapat di lingkungan, senyawa azo mampu memnyebabkan kerusakan lingkungan dan bahaya bagi kesehatan seperti kanker dan mutase genetic lainnya. Zat pewarna yang ada dalam limbah cair industry tekstil merupakan zat pewarna sisa yag tidak digunakan dalam produksi tekstil. Zat pewarna tersusun dari gugusan kromogenik yaitu gugusan yang membuat molekul menjadi berwarna. Molekul dari zat pewarna sendiri merupakan campuran dari gugus kromofor dengan zat organic tak jenuh serta gugus auksokrom yang berperan sebagai pengikat warna kepada serat kain. Gugus auksokrom terbagi menjadi dua golongan, yaitu:1. Kelompok AnionSO3H, -OH, -COOH sebagai --O, SO3, dan lain lain2. Kelompok KationNII2, NIIR, j0NR2 sama dengan --NR2Cl.
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Industri tekstil merupakan salah satu industri utama di Indonesia, industri ini salah satu industri yang menggunakan energi secara intensif. Umumnya 70% menggunakan energi listrik, 20% gas, 5% batubara dan 5% minyak bumi.
Secara garis besar, industri tekstil Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok industri dari hulu ke hilir, industri hulu meliputi pemintalan (spinning) yang menghasilkan serat alami dan buatan menjadi benang. Kemudian klaster industri sentra meliputi proses benang ulir menjadi lebaran kain mentah (grey fabric). Terakhir, industri hilir yaitu industri manufaktur pakaian jadi (garmen).
Pengertian Limbah Tekstil
Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan suatu industri yang bergerak di bidang garmen yang mengolah kapas atau serat sintetis menjadi kain. Secara umum tahapan proses industri tekstil adalah sebagai berikut:
Seleksi sumber daya atau bahan dasar Pemintalan kapas Pewarnaan kain (garmen) Pengemasan produk Pengiriman kepada konsumen
Contoh limbah tekstil adalah kain perca dan air. Limbah tersebut cukup berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Solusi Pengelolaan Limbah dengan Wastec International
PT Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengumpulan, sampai dengan pengolahan untuk berbagai limbah B3 medis dan industri mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.
Berpengalaman selama 20 tahun dalam bidang jasa pengelolaan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Didukung dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap dan tenaga ahli yang berkompeten, PT Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang asri dan sehat.
%PDF-1.4 %âãÏÓ 3 0 obj <> /Contents 4 0 R>> endobj 4 0 obj <> stream xœ�RMKÃ@�óþŠwÝL¾SoJm°H‰tñ"´iC‹l•^üñ¾MhÁzªóýffgw¡VUQš°Ó� ÊiˆfcÔ¦YŽQ¸µy|‚¢Þåpípãe0Š‘Û”…náCèÛ5€¯óÀ$±y®(4·šÅp5p*·2%MrIŽ$–”t!Z‰ÎàVl‡ûýiŽ™¹�Šô`äœí+YK+3Ús©e)ïÒp|+Ê+æ>©OÈCæ7Ì7DôG| êU¬„¤súúÞƒŒˆ}aí—
%PDF-1.4 %Çì�¢ 43 0 obj <> stream xœ•ZÛrÛF}çWÌKÊPJ€1`0~“-m,ë‹Þ<Äû ‰°�·@¹¼’ïÝÓ3\H&•u*¢H=}=}º¡?XqÓÝëÓjöö³JØsM¯š=Õ3û5«ŸÖ³?fܽé^žVìýœ®Ëlþmædp–àmÒÈ(6_Ív2�…qs‘d¸ð ÷$¸NF&£ÛBiT&jÌ3\*p?›Ÿ÷·¿Ü]Ÿ}<»eg—ŸÙõåÍû³�ìòöüËÃüó%»ºøpyÍæWs¼ö¥Z§tP(D”±�§Q¬�îdKÁe…ŸC8ß¾{¸x`ï/ïþuy=¿øÌÎnÏ.>ß½íOHÿüáâúËý ^’âO3G&1�ü,îu72ɬüÈÿåËíÙ¹¹8¿»ý…ÍÏ~»»%±ñàëJ©ÒH+x“DZYýéBÅ*ë.ˆ¹Ž¼ÈµŒ¤‚2"Â%‚îXW¬c®†Cú»2¥Î%� ÖFK礻eñÂÞ±Ë]ÄnÛ:g—‹|•¯ÙC^.NÙMt±~Ž†S¸QÃ)i¤l€!²™B¼ã8³ŠýüõdÏl¯‘ŠRÄÞ°ptùÈ.ÝÆê'©BêKúÅZmECóìˆÍ<‹´ˆåÄæàì±nvyÕß‹ÏÓî^5¾7µ�±·rcèÖ$JÓLrÒñwœã4J¹nò:_æ/l[¬ŸŠÕ‰¦£â$Èwp^^îØ¢dÕ¦ÉÙcQç;v’F\è,ª—¶nëõ�œ>Šuªy€+é÷8S&8¿º´o„ä<ø”Wù®qWòL¨ )èÄ“ÿÌ?ÍÆ1'eÉàù5>–Yf«ãûlþóï)¦„0A±nׯmUA»çâš³ùú™=µU»eu±+ÛqN"§< Úþï(n¥R—³‘:ueæI�”
Pemanfaatan Limbah Industri Tekstil
100%100% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Pengelolaan Limbah Tekstil
Pengelolaan limbah tekstil perlu diperhatikan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Namun sebagai tindakan preventif, manajemen pengelolaan limbah industri tekstil dapat menerapkan konsep 5R atau pengurangan (reduce), pemakaian kembali (reuse), penggunaan material hasil dari proses daur ulang (recycle), pemulihan (recovery), dan melakukan perbaikan (repair).
Tekstil ramah lingkungan meliputi produk yang dibuat dengan bahan serta metode yang tidak membahayakan manusia dan alam dari proses di hulu sampai ke hilirr.
Secara umum, limbah industri tekstil banyak didominasi oleh limbah cair. Proses pengolahannya dapat diuraikan sebagai berikut:
Pengolahan di tahap ini bersifat pengolahan fisik, bertujuan untuk memisahkan partikel granular (cukup besar).
Meliputi proses eliminasi zat mengambang dan mengendap pada limbah yaitu padatan tersuspensi dan bahan organik. Teknologi yang digunakan adalah screening dan equalization.
Meliputi proses eliminasi bahan organik biodegradable dan padatan tersuspensi (Biologis dan Kimia). Teknologi yang digunakan adalah aerated lagoon, trickling filter, activated sludge, oxidation ditch, dan lainnya.
Meliputi penghilangan sisa padatan tersuspensi atau padatan terlarut lanjutan. Teknologi yang digunakan adalah membran, pertukaran ion, teknologi dengan prinsip adsorpsi.